Blog yang membahas berbagai macam artikel cara dan tips serta artikel kesehatan dan kecantikan,semoga bermanfaat

Rabu, 11 Februari 2015

Malaria dan cara pencegahannya

Malaria merupakan suatu penyakit akut dan bisa menjadi kronis, malaria ini disebabkan oleh protozoa genus plasmodium yang biasa hidup dalam inangnya yakni nyamuk Anopheles. Genus plasmodium yang banyak di negara kita ini adalah jenis plasmodium malariae dan plasmodium falciparum, dan malaria yang terberat adalah yang disebabkan oleh plasmodium falciparum.

Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut. Di dalam tubuh manusia, parasit Plasmodium akan berkembang biak di organ hati kemudian menginfeksi sel darah merah yang akhirnya menyebabkan penderita mengalami gejala-gejala malaria seperti gejala pada penderita influenza, bila tidak diobati maka akan semakin parah dan dapat terjadi komplikasi yang berujung pada kematian.

Gejala Klinis pada kasus malaria:

Gejala Penyakit Malaria jika masih tergolong Ringan (Malaria tanpa Komplikasi)
Pada penderita penyakit malaria, umumnya mengalami demam dan menggigil, sakit kepala, mual-mual, muntah, diare, terasa nyeri pada otot, pegal-pegal. Pada gejala malaria ringan, dapat dibagi menjadi 3 stadium yaitu sebagai berikut:
  • Stadium dingin

Pada stadium dingin penderita merasakan dingin dan menggigil yang luar biasa, denyut nadi terasa semakin cepat namun lemah, bibir dan jari terlihat kebiruan, kulit kering, muntah-muntah yang terjadi kurang lebih 15 menit hingga 1 jam.
  • Stadium demam

Pada stadium ini penderita merasakan panas, muka merah, kulit kering, muntah dan kepala rasanya sangat sakit. Suhu tubuh biasanya mencapai 40 derajat celcius atau lebih. Kadang penderita mengalami kejang-kejang. Gejala ini berlangsung biasanya 2 hingga 4 jam lebih.
  • Stadium berkeringat

Stadium berkeringat yaitu pengidap penyakit malaria ini selalu berkeringat, suhu tubuh dibawah rata-rata sehingga menyebabkan suhu tubuh menjadi dingin. Karena sering berkeringat, biasanya sering merasakan haus dan kondisi tubuh sangat lemah.

Gejala Penyakit Malaria Berat (Malaria dengan Komplikasi)
Penderita yang masuk dalam kriteria ini biasanya sangat lemah sekali. Malaria berat dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan laboratorium sendian darah tepi dan penderita juga memiliki komplikasi sebagai berikut ini.

  • Jika menyerang organ pencernaan dapat menimbulkan : diare, muntah-muntah, dan malabsorbsi.
  • Otak : linglung, disorientasi, stupor, koma, kejang dan tanda neurologis local.

Malaise, sakit kepala, muntah-muntah, dan kadang disertai diare. Setelah beberapa hari terinfeksi dapat juga timbul kebingungan, letargi dan koma. Lebih dari 30% kasus akan meninggal, tapi dengan pengobatan yang baik pasien akan sadar kembali dalam 1-3 hari.
  • Ginjal : hemoglobinuria dan gagal ginjal akut

Gagal ginjal akut (GGA) dapat terjadi karena hemolisis intravascular dan pengurangan sirkulasi darah kortikal.
  • Hati : timbul ikterus ( badan menjadi kuning)
  • Paru : Edema paru

Pada kasus malaria serebral ditemukan adanya edema paru yang sering dikira suatu pneumonia atau gagal jantung. Pada pasien yang koma ada bahaya inhalasi dari muntah dan lender yang tidak dapat keluar.
  • Anemia

Gambaran umum malaria berat ialah anemia yang seringkali memerlukan transfuse darah. Indikasi transfusi adalah jika hemotokrit kurang dari 20% atau HB < 6 g%. indikasi lain untuk transfusi ganti adalah bila ada infeksi sekunder, perdarahan retina dan kehamilan.
  • Demam kencing hitam (Black water fever)

Secara klinis ditandai dengan demam, anemia hemolitik, hemoglobinuria, oligouria, dan ikterus.
Malaria serebral adalah komplikasi P.Falciparum yang paling letal, di daerah yang endemik malaria yang tinggi, merupakan salah satu penyebab kematian pada anak usia dibawah 5 tahun.

Gejala malaria kronis :
    Tidak sadarkan diri kadang hingga koma
    Sering mengigau
    Bicara yang salah-salah (tidak terkontrol)
    Kejang-kejang
    Suhu tubuh sangat tinggi
    Dehidrasi
    Nafas cepat, sesak nafas

Pengobatan Malaria
Pemberian cairan elektrolit dan keseimbangan asam basa. Karena pada malaria terjadi gangguan hidrasi, maka sangat penting mengatasi hipovolemia ini. Derajat dehidrasi dapat dilihat dari turgor kulit, tegangan bola mata, temperature ekstrimitas, dan hipotensi. Selain cairan, oksigenase juga perlu diperhatikan, serta pemeriksaan HB.

Pengobatan spesifik
Obat yang biasa di gunakan yaitu Kina dan Klorokuin

Pengobatan Herbal yang dapat dilakukan untuk membantu memperbaiki kondisi tubuh menurut sumber yaitu :
  • Lemon
Ambilah air dari perasan 1 buah jeruk lemon dan tambahkan 3 gram kapur sirih. Campur dengan 60 ml air. Minumlah campuran perasan jeruk lemon dengan kapur sirih sebelum anda merasa semakin parah kondisi tubuh anda.
  • Kemangi
Campurlah 11 gram jus daun kemangi dengan 3 gram lada hitam bubuk. Ramuan ini dapat mengatasi reaksi dingin malaria. Hal ini dapat menghambat keparahan.
  • Kayu manis
Ambil satu sendok teh kayu manis bubuk seduh kedalam secangkir air mendidih dan campurkan sejumput bubuk merica dan madu.
  • Bawang Putih
Bawang putih merupakan antibiotik alami, bawang putih telah digunakan untuk mengobati malaria serta penyakit lainnya. Konsumsilah kapsul ekstrak bawang putih atau makan siung bawang putih mentah.



 sumber : Ilmu penyakit dalam FKUI, dpd-cdc.gov

Malaria dan cara pencegahannya Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown